Dear anak - anak mama tersayang.. Raffa.. Karin... Blog ini mama persembahkan untuk Raffa dan Karin untuk mengikuti kisah perjalanan mama selama mama menjadi seoarang Ibu... Mama hanya berharap semoga Raffa dan Karin bisa menjadi anak - anak yang Sholeh dan Sholeha.. menjadi anak yang bermanfaat dan berbakti kepada orang tua... dan menyayangi Nenek.. Emak.. karena jasa beliaulah Raffa dan Karin menjadi tumbuh dewasa... Love u...
Rabu, 22 Maret 2017
Selasa, 21 Maret 2017
PAPA WE LOVE U
Papa tersayang.... sudah hampir 2 bulan ini, Februari - Maret 2017 kita gak bisa komunikasi... karena opa dan oma tidak mengijinkan kita untuk telp papa..
Papa sayang... maafkan raffa, karin dan mama tidak bisa jaga papa lagi, bukan karena kita gak sayang papa tapi pasti papa tau sendiri perlakuan keluarga papa seperti apa..
papa sayang 2 tahun sudah sejak kita pindah rumah dari tahun 2015 - 2017 awal februari mama raffa karin dan nenek selalu jaga papa, suka duka kita lalui semua
tangisan air mata .. tawa.. canda semua sudah kita lewati bersama
papa.. kenapa papa selalu bilang kalau mama sudah mengabaikan papa... ? padahal papa sendiri tau siapa yang siaga selalu menjaga papa
hinaan dari kantor mama dan cacian dari semua orang mama terima dengan iklas.. karena mama sayang papa... apapun yang mereka katakan menjadi ladang pahala buat mama
biarlah orang berkata apa soal mama... mama terima dengan iklas
2 tahun menjaga papa yang lumpuh... tidak mudah buat kita... ekstra sabar merawat papa yang rewel
semua keinginan papa selalu mita turutin apapun itu
papa.... maafkan kami semua ya ...
semoga papa mendapatkan hak yang memang seharusnya papa terima dari perusahaan papa bekerja ... walaupun didalamnya ada hak raffa dan karin, tapi tidak mengapa papa kita iklas semua untuk papa agar papa dijaga dengan baik dikeluarga papa...
doa kami untuk kesembuhan papa selalu... papa yang kuat ya.. sabar menghadapi penyakit papa...semoaga papa iklas terhadap kita..
love u papa
mama, raffa dan karin
Senin, 27 Februari 2017
Awal Januari 2015
Tahun baru 2015 seruuu.. kereeennn .. ramee ...
awal pindah dari cluster Pangrango ke malabar januari 2015... seneeengggg bangeett bisa pindah ke malabar.. malam tahun baru kita dirumah aja di bogor.... karena tanpa harus jauh jauh keluar rumah.. kita sdh bisa menikmati suasana puncak dari rumah...
kembang api gak berhenti henti kita nikmati bersama.... seruuu ... sampai pagi kita gak tidur karena masih aja suara kembang api disekeliling kita...
kembang api dari gunung pangrango... gunung salak terlihat jelas dari rumah... puncak yang gemerlapan dengan kembang api masih terus gak berenti henti...
tepat tanggal 5 Januari menjadi hari paling menyedihkan buat kita semua...
tiba tiba aja papa kejang.. serasa mama gak ada nyawanya... kenapa papa? ada apa dengan papa? apa ini? apa papa mau meninggalkan kita semua?
tangisan raffa.. karin.. nenek dan mama gak berhenti henti.. kita gak tau ada apa dengan papa?
apa yang menyebabkan semua ini?
lansung telpon om Dodi dan langsung om dodi membawa papa ke rumah sakit PMI di Bogor, dan dinyatakan dokter papa kena struk ringan.
papa di rujuk ke dokter syarap oleh dokter IGD PMI
paginya kita langsung ke Klinik Afiat di Bogor dan bertemu dokter syarap, papa lansung diminta untuk citisken.
setelah dicitisken kita kembali lagi ke dokter syarap dan papa ditanya soal asuransi dan lain2nya untuk persiapan operasi.
mama dan papa saling pandang pandangan ... gak tau apa yang harus di tanyakan dan diomongin ke dokter.. dan dokter juga tidak berterus terang kepada mama dan papa.. dokter hanya bertanya apa papa punya asuransi?
setelah itu papa selalu di rawat dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain..
KEJANG.. kata kata itu membuat seluruh tubuh mama seperti tanpa tulang...
setelah itu kita pindah dokter untuk mencari penjelasan dari dokter lain... pindah ke dokter Banon di Afiat dan di rujuk ke dokter bedah syarap, dokter bedah memberitahukan hal hal yang sangat menakutkan pada mama... dokter bilang kalau papa dioperasi akan buta dan lumpuh.. ASTAGFIRULLOH... sedih campur kaget hanya air mata yang keluar...
Ya Allah... kenapa papa bisa sakit seperti itu?
sejak itu papa keluar masuk rumah sakit ....
awal pindah dari cluster Pangrango ke malabar januari 2015... seneeengggg bangeett bisa pindah ke malabar.. malam tahun baru kita dirumah aja di bogor.... karena tanpa harus jauh jauh keluar rumah.. kita sdh bisa menikmati suasana puncak dari rumah...
kembang api gak berhenti henti kita nikmati bersama.... seruuu ... sampai pagi kita gak tidur karena masih aja suara kembang api disekeliling kita...
kembang api dari gunung pangrango... gunung salak terlihat jelas dari rumah... puncak yang gemerlapan dengan kembang api masih terus gak berenti henti...
tepat tanggal 5 Januari menjadi hari paling menyedihkan buat kita semua...
tiba tiba aja papa kejang.. serasa mama gak ada nyawanya... kenapa papa? ada apa dengan papa? apa ini? apa papa mau meninggalkan kita semua?
tangisan raffa.. karin.. nenek dan mama gak berhenti henti.. kita gak tau ada apa dengan papa?
apa yang menyebabkan semua ini?
lansung telpon om Dodi dan langsung om dodi membawa papa ke rumah sakit PMI di Bogor, dan dinyatakan dokter papa kena struk ringan.
papa di rujuk ke dokter syarap oleh dokter IGD PMI
paginya kita langsung ke Klinik Afiat di Bogor dan bertemu dokter syarap, papa lansung diminta untuk citisken.
setelah dicitisken kita kembali lagi ke dokter syarap dan papa ditanya soal asuransi dan lain2nya untuk persiapan operasi.
mama dan papa saling pandang pandangan ... gak tau apa yang harus di tanyakan dan diomongin ke dokter.. dan dokter juga tidak berterus terang kepada mama dan papa.. dokter hanya bertanya apa papa punya asuransi?
setelah itu papa selalu di rawat dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain..
KEJANG.. kata kata itu membuat seluruh tubuh mama seperti tanpa tulang...
setelah itu kita pindah dokter untuk mencari penjelasan dari dokter lain... pindah ke dokter Banon di Afiat dan di rujuk ke dokter bedah syarap, dokter bedah memberitahukan hal hal yang sangat menakutkan pada mama... dokter bilang kalau papa dioperasi akan buta dan lumpuh.. ASTAGFIRULLOH... sedih campur kaget hanya air mata yang keluar...
Ya Allah... kenapa papa bisa sakit seperti itu?
sejak itu papa keluar masuk rumah sakit ....
Tumor otak Meningioma
Pengertian Meningioma
Meningioma bisa bersifat jinak, ganas, ataupun atipik (di antaranya), tapi lebih sering tumor ini bersifat jinak. Tumor jenis ini biasanya berkembang cukup lambat. Mayoritas penderita meningioma adalah wanita berusia lanjut, namun pria dan anak-anak juga memiliki risiko menjadi pengidap tumor jenis ini.
Komplikasi jangka panjang yang bisa terjadi akibat meningioma adalah:
- Kejang-kejang.
- Hilang ingatan.
- Kesulitan berkonsentrasi.
- Perubahan kepribadian.
Gejala Meningioma
Gejala adalah sesuatu yang dirasakan dan diceritakan oleh penderita. Gejala-gejala utama yang umumnya dirasakan oleh penderita meningioma adalah:- Lengan dan kaki terasa lemas.
- Kejang-kejang.
- Gangguan indera penciuman.
- Mati rasa.
- Sakit kepala yang semakin memburuk.
- Gangguan penglihatan.
- Gangguan pendengaran.
- Hilang ingatan.
- Gangguan bicara.
Penyebab dan Faktor Risiko Meningioma
Sampai saat ini, masih belum jelas penyebab pasti dari meningioma. Akan tetapi ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami meningioma, yaitu:- Paparan radiasi ke kepala, yang bisa terkena saat seseorang menjalani terapi radiasi.
- Hormon kewanitaan. Karena meningioma banyak diderita oleh wanita, beberapa dokter percaya bahwa hormon kewanitaan bisa meningkatkan risiko terkena meningioma.
- Cacat turunan pada sistem saraf seperti Neurofibromatosis tipe 2, bisa meningkatkan risiko terkena meningioma.
Diagnosis Meningioma
Diagnosis merupakan langkah dokter untuk mengidentifikasi penyakit atau kondisi yang menjelaskan gejala dan tanda-tanda yang dialami oleh pasien. Untuk mendiagnosis meningioma, dokter akan melakukan beberapa tes pencitraan bagian kepala seperti CT scan dan MRI.Selain tes pencitraan, pengambilan sampel tumor atau biopsi kadang dilakukan dokter dan ahli bedah. Tujuan pengambilan sampel tumor ini adalah untuk meneliti apakah tumor yang diderita termasuk jenis jinak atau ganas.Pengobatan Meningioma
Pengobatan yang akan dijalani oleh penderita meningioma akan disesuaikan dengan beberapa faktor seperti:- Ukuran dan posisi meningioma.
- Tingkat agresivitas tumor.
- Pembedahan. Jika tumor membesar, dokter akan melakukan pembedahan untuk mengangkat seluruh meningioma.
- Terapi radiasi. Jika meningioma tidak bisa diangkat seluruhnya, dokter akan menyarankan terapi radiasi usai pembedahan. Tujuannya, menghilangkan sisa sel tumor dan mengurangi risiko meningioma muncul kembali.
- Obat-obatan. Bagi pengidap meningioma kambuhan dan meningioma yang tidak bisa ditangani oleh pembedahan dan radiasi, maka dokter akan menganjurkan terapi obat. Namun sampai saat ini, obat yang benar-benar ampuh menyembuhkan meningioma masih terus diteliti dan diuji.
Langganan:
Postingan (Atom)